Categories
Info Sekolah Kedinasan

Manfaat Sekolah Kedinasan, Yuk Kenali Lebih Jauh

Manfaat Sekolah Kedinasan

Manfaat Sekolah kedinasan, atau yang lebih formalnya disebut Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK), merupakan salah satu pilihan tingkatan pendidikan favorit anak-anak kelas 3 SMA. Seleksi yang dilakukan oleh PTK tergolong ketat, tetapi banyak pelajar berbondong-bondong mendaftar dan tertarik untuk mencobanya. Meskipun ada yang sekadar ikut tesnya saja tanpa berharap banyak, ada pula yang serius meminatinya dan sungguh-sungguh ingin diterima. Setiap tahunnya, begitu jauh perbandingan antara jumlah pendaftar PTK dengan yang diterima.

Terdapat pro dan kontra mengenai manfaat sekolah kedinasan ini. Hal itu disebabkan oleh pemutarbalikan poin-poin positif yang diberikan oleh sekolah kedinasan menjadi hal-hal negatif yang justru menjatuhkan. Gampangnya, apabila ada sebagian orang yang menganggap satu poin itu hal positif, sebagian lainnya menganggap poin tersebut merupakan hal yang negatif.

Yang membuatnya positif dan negatif ialah pola pikirmu dalam memaknainya. Apabila kamu sejak awal tidak menyukai sekolah kedinasan, bisa jadi apa pun aspek yang ditawarkan oleh mereka akan kamu tolak. Berikut ini akan disajikan poin-poin mengenai keunggulan sekolah kedinasan. Tidak lupa, akan disertakan juga bagaimana keunggulan itu dimaknai sebagai kelemahan oleh orang lain. Hal itu akan memberikan pencerahan bahwa yang terpenting bukanlah keunggulan atau kelemahan suatu institusi pendidikan, melainkan bagaimana persepsi dari seseorang itu sendiri.

Poin-poin ini diambil dari jawaban seseorang yang tidak ingin menyebutkan namanya, atau tampilan nama dari akun tersebut ialah Anonim, pada sebuah situs tanya-jawab Quora, “Bagaimana suka dan duka bersekolah di sekolah kedinasan?” dengan perubahan.

1. Pendidikan gratis. Hal ini barangkali merupakan poin yang selalu diunggulkan oleh sekolah kedinasan. Sebagian besar sekolah kedinasan menawarkan pendidikan gratis, atau minimal dengan meminta mahasiswa mereka mengeluarkan biaya di awal pendaftaran sebanyak satu kali—dan hal itu hanya ratusan ribu rupiah saja.

Orang-orang dengan pola pikir negatif akan menganggap bahwa pendidikan gratis akan menimbulkan rasa sungkan bagi mahasiswa untuk meminta sesuatu dari kampus. Bahkan, tak jarang apabila tebersit kalimat pendek yang konotasinya menghardik, “Sekolah gratis, nggak boleh protes!” yang secara implisit berarti imbauan untuk tidak menuntut lebih dari fasilitas yang telah diberikan.

Apabila kamu mendengarkan seseorang mengatakan hal itu, jangan acuhkan dia. Ingatlah bahwa pendidikan gratis adalah hal yang harus kamu syukuri dan apa pun sarana dan prasarana yang kamu terima sudah merupakan hal yang lebih dari cukup bagimu.

2. Setelah lulus langsung dicarikan pekerjaan. Selain biaya kuliah gratis, barangkali inilah yang populer diagungkan oleh sekolah kedinasan. Karena merupakan ikatan dinas, bukan hal yang mengagetkan apabila mahasiswa akan langsung ditempatkan pada suatu pekerjaan selepas mereka lulus—yang dilakukan hanyalah menunggu perintah saja.

Hal itu tentu merupakan hal yang bagus. Namun, kamu perlu siap untuk mendengarkan ocehan orang yang mengatakan bahwa langsung ditempatkan pada sebuah pekerjaan membuatmu tidak dapat memiliki pengalaman jerih-payah melamar kerja. Proses melamar kerja, mengirim curriculum vitae (CV), dan menunggu proses wawancara, merupakan tahap yang sangat berperan penting dalam proses menuju dewasa. Karena itu artinya adalah kamu harus memahami bahwa dalam kehidupan, ada kalanya kamu perlu berusaha dan bersaing untuk mendapatkan apa yang kamu inginkan. Dan kamu akan kehilangan itu apabila kamu mendaftar sekolah kedinasan yang menyediakanmu pekerjaan langsung selepas lulus.

Seseorang yang mengatakan hal itu padamu bisa kaudiamkan saja. Yang perlu kamu lakukan hanyalah berpikir bahwa ini adalah kesempatan yang tidak akan bisa kamu dapatkan. Berapa banyak orang di luar sana yang kesulitan mendapat pekerjaan selepas mereka lulus? Justru, disediakan lapangan pekerjaan untukmu adalah hal yang sangat baik.

3. Metode pengajaran yang disiplin—begitu disiplin hingga ancaman drop out (DO) bertebaran. Hal ini sering sekali digunakan untuk menakut-nakuti. Padahal, kenyataannya, hal ini membuat tumbuhnya rasa kekeluargaan yang tinggi. Biasanya, sebelum masa-masa ujian, secara masif dan sistematis, para pengurus di angkatan akan memastikan bahwa tidak ada seorang pun yang merasa ketinggalan pelajaran.

Nah, itu tadi ialah cara untuk menengahi perdebatan di dalam kepalamu sendiri, atau bagaimana kamu menyikapi hardikan seseorang. Intinya, fokuslah pada apa yang kamu pikir itu baik. Tidak ada hal yang perlu ditakutkan, bukan?

Tetap simak informasi tentang sekolah kedinasan terbaru di http://sekolahkedinasan.net.

Referensi:

Quora. Anonim. “Bagaimana suka dan duka bersekolah di sekolah kedinasan?”. Diakses di https://qr.ae/TWnQmR pada 25 Juli 2019.