metode pendidikan ipdn

Metode Pendidikan IPDN : Institut Pendidikan Dalam Negeri – Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) menyelenggarakan pendidikan tinggi mencakup program pendidikan diploma, spesialis, sarjana, magister dan doktor yang merupakan bagian Integral dari sistem pendidikan nasional. Program pendidikan dimaksud dilaksanakan sesuai kebutuhan pelayanan pada masyarakat, bangsa, negara dan pemerintah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pelaksanaan Pendidikan

Visi dan Misi

Visi penyelenggaraan pendidikan IPDN adalah “unggul dalam menyiapkan kader pimpinan pemerintahan yang professional, demokratis dan berwawasan kenegarawanan”. Dari visi tersebut terdapat tiga kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh lulusan/ alumni IPDN yaitu :

  1. Kepemimpinan (Leadership)
  2. Kepelayanan (Stewardship)
  3. Kenegarawanan (Statemanship)

Misi IPDN adalah meningkatkan kualitas peserta didik sesuai dengan tuntutan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang berwawasan budaya dan lingkungan serta meletakan landasan pembentukan watak dan kepribadian, pengamalan nilai-nilai agama, budi pekerti luhur, wawasan dan jiwa kebangsaan serta penguasaan dan kemampuan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adapun makna pendidikan di IPDN tersirat pada lambang IPDN.

Asas Pendidikan

Asas pendidikan Institut Pemerintahan Dalam Negeri merupakan norma-norma yang menjadi pegangan bagi lembaga. Asas-asas tersebut adalah:

  1. Asas universal dan objektif
  2. Asas kepemimpinan olah praja
  3. Asas perkembangan individu yang selaras, terdiri dari :
  1. Asas orientasi pada masa depan
  2. Asas tujuan pada tingkah laku manusia
  3. Asas motivasi
  4. Asas kegunaan
  5. Asas alih ajar
  6. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan IPDN adalah membentuk manusia susila yang cakap, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta mempunyai keinsyafan untuk bertanggung jawab terhadap kelangsungan penyelenggaraan pemerintahan pemerintahan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya, untuk memangku jabatan pimpinan pemerintah di lingkungan Departemen Dalam Negeri.

Sistem dan Metode Pendidikan

  1. Sistem dan pendidikan di IPDN memuat Tri Tunggal Terpusat, yaitu integralistik antara Pengajaran, Pengasuhan dan Pelatihan (Cognitive, Affectif, and Psychomotoric).
  2. Kegiatan pendidikan di IPDN diselenggarakan menurut sistem yang bersumber pada:
  • Keluaga, meliputi pengaruh dari orang tua, sanak saudara secara langsung maupun tidak langsung.
  • Sekolah, meliputi pengaruh dari “Civitas Akademika” baik secara langsung maupun tidak langsung.
  • Masyarakat, meliputi pengaruh dari masyarakat secara keseluruhan.
  1. Metode yang digunakan dalam pendidikan dapat dirumuskan sebagai berikut:
  • Metode Among Asuh, yaitu metode umum pendidikan yang bersifat universal, berlaku bagi setiap Pendidikan Nasional yang dilaksanakan dengan cara sebagai berikut: Ing Ngarso Sung Tulodho, yang berarti interaksi atas kepemimpinan yang selalu mendahului dalam memberikan teladan; Ing Madyo Mangun Karso, yang berarti mendinamisasikan dalam menumbuhkan kehendak; Tutwuri Handayani, yang berarti selalu mengikuti dan memberikan semangat.
  • Metode Deduktif, yaitu upaya pengajaran, pelatihan, dan pengasuhan dilaksanakan seimbang, terpadu, dan simultan sesuai dengan proporsi teori dan praktek serta intensitas pengasuhan.
  • Metode Teknik Penyajian, yaitu metode penyajian yang dilaksanakan dengan menggunakan teknologi pendidikan dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi maupun sasaran pendidikan.

Pendidikan di IPDN dilaksanakan melalui Tri Tunggal Terpusat pendidikan yang satu dengan yang lainnya saling mempengaruhi, sehingga mutlak adanya kerja sama yang terpadu secara harmonis, bulat dan terintegrasi. Berikut Tri Tunggal Terpusat pendidikan tersebut adalah:

  1. Pengajaran yaitu upaya pendidikan yang berbentuk kuliah, ceramah dan instruksional di kelas dengan sasaran untuk memberikan pengertian, pemahaman dan pendalaman pengetahuan teoritik dan pragmatis yang memberikan dasar bagi keahlian professional bidang pemerintahan dalam negeri pada umumnya dan pemerintah wilayah/daerah pada khususnya dan tekhnik penyajian secara deduktif psikologis.
  2. Pelatihan yaitu upaya pendidikan yang berbentuk aplikasi yang dilakukan baik di kelas, laboratorium maupun di lapangan yang sasarannya ditujukan untuk membentuk kemampuan, penguasaan dan analisis masalah praktis dalam keterampilan profesional dan sekaligus dalam pembentukan keterampilan kader pemerintahan.
  3. Pengasuhan yaitu upaya pendidikan yang berbentuk pendidikan dan penyuluhan di lingkungan pendidikan dengan sasaran utama untuk menanamkan nilai-nilai positif yang selaras, dengan penguasaan pengetahuan kader-kader pimpinan. Dalam proses pengasuhan peserta didik (praja) di harapkan dapat memahami dan menerapkan prinsip kepemimpinan Astha Brata.

Sebagai wahana uji coba ketiga upaya pendidikan tersebut pada tiap akhir semester genap, dilaksanakan praktek lapangan ke desa-desa dengan rincian sebagai berikut:

  1. Untuk Praja Tk1 (Muda Praja) disebut Pengenal Praktek Lapangan (PPL) di desa dengan kualifikasinya Desa Swasembada.
  2. Untuk Praja TkII (Madya Praja) disebut Praktek Kerja Lapangan (PKL) di desa dengan kualifikasinya Desa Swakarya.
  3. Untuk Praja Tk III (Nindya Praja) Melaksanakan praktek pembinaan desa percontohan (Desa Laboratorium Unit Kerja).
  4. Untuk Praja Tk IV ( Wasana Praja) melaksanakan kegiatan magang (intership), Bhakti Karya Praja (BKP) dan ikut berpartisipasi dalam Latihan Integrasi Taruna Wreda (Latsitarda) Nusantara bersama-sama para Taruna Akademi TNI dan POLRI.

Sekian artikel tentang Metode Pendidikan IPDN : Institut Pendidikan Dalam Negeri, baca juga Bimbel IPDN Jogja Murah : Institut Pemerintahan Dalam Negeri dan Bimbel Sekolah Kedinasan Jogja Terbaik dan Termurah