7 Fakta Menarik Sekolah Kedinasan Yang Wajib Kamu Ketahui. Ada banyak fakta menarik dari sekolah kedinasan yang belum diketahui banyak orang. Meskipun, rekrumen perguruan tinggi kedinasan dilaksanakan rutin setiap tahun, tetap saja ada hal-hal menarik yang jarang dibahas oleh banyak orang.
Sejatinya, sekolah kedinasan tidaklah berbeda dengan kampus atau perguruan tinggi pada umumnya. Output dari pendidikan tinggi kedinasan adalah para tenaga ahli yang memang dibutuhkan oleh pemerintah.Yang membuatnya menjadi unik adalah adanya intervensi dari pemerintah dalam menyesuaikan kurikulum. Hal ini dikarenakan lulusan kampus kedinasan akan langsung menapaki dunia kerja setelah lulus nanti. Karena itu, diperlukan sejumlah aturan-aturan untuk memastikan agar lulusan ini benar-benar siap kerja nantinya. Berikut 7 Fakta Menarik Sekolah Kedinasan.
1.STAN tetap konsisten membuka jalur ikatan dinas
Dari zaman saya mengenal STAN waktu kecil hingga sekarang, STAN selalu konsisten sebagai kampus yang membuka jalur ikatan dinas yang memasok sebagian besar pegawai di Kementerian Keuangan. Sepanjang yang saya tahu, STAN selalu konsisten membuka jalur ikatan dinas bagi para peminatnya. Jadi, bisa dipastikan bahwa seluruh lulusan STAN akan diangkat menjadi CPNS.
- Ada Sekolah Kedinasan Yang Sama Sekali Tidak Ada Peminat
Selain kampus yang sangat favorit dan banjir peminat, ternyata di tahun 2019 ini, ada juga kampus yang sangat sepi pendaftar. Hal ini terjadi pada kampus yang berada di bawah tanggung jawab kementerian perhubungan. Beberapa kampus yang ada dibawah Kemenhub sama sekali tidak ada yang mendaftar. Entah karena baru diusulkan untuk menerima mahasiswa ikatan dinas, atau memang orang-orang yang tidak tahu keberadaan kampus ini.
Hal ini disayangkan mengingat pemerintah sudah menyediakan kesempatan yang begitu besar bagi anak-anak muda agar bisa menempuh pendidikan tinggi sebanyak mungkin. Bila anda tertarik menjadi PNS melalui jalur kedinasan, mungkin kampus yang masih kurang peminat ini menjadi alternatif yang cukup menjanjikan.
- Tidak semua sekolah kedinasan berbasis semi militer
Beberapa kali saya ditanya apakah semua sekolah kedinasan itu berbasis semi militer atau tidak. Saya katakan, TIDAK! Sekolah kedinasan menuntut kedisiplinan yang sangat tinggi dari mahasiswanya, tetapi tidak mewajibkan adanya hal-hal yang bersifat semi militer. Hal ini kembali lagi kepada kebijakan masing-masing institusi terkait pengelolaan dari mahasiswa itu sendiri.
Ada kampus yang mewajibkan latihan-latihan militer dalam perkuliahannya. Hal ini dikarenakan saat bekerja nanti, mereka akan berhadapan pada hal-hal yang mungkin memerlukan ketangkasan dan kekuatan fisik sehingga ada baiknya dipersiapkan dari waktu kuliah. Tetapi, banyak juga kampus yang menerapkan perkuliahan layaknya kampus normal tanpa adanya latihan fisik yang berbau kemiliteran.
Bila anda melihat berita-berita terkait kekerasan karena sistem pendidikan berbasis semi militer yang diterapkan, maka yakinlah itu hanyalah ulah segelintir oknum saja. Tidak ada satupun mata kuliah yang mengarah kepada kekerasan, apalagi hingga penganiayaan. Semua proses pendidikan bertujuan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkompeten dan siap kerja di pemerintahan nantinya.
- Tidak semua sekolah kedinasan menggunakan seragam
Hal menarik yang saya lihat dari sekolah kedinasan adalah adanya seragam khusus yang digunakan sebagai pakaian kuliah sehari-hari. Bagi sebagian orang, hal ini bisa jadi membosankan karena tidak bisa bergaya sama sekali saat di kampus. Bagi sebagian yang lain, tentu ini adalah hal yang sangat menyenangkan. Menggunakan seragam dengan atribut tambahan merupakan hal yang membanggakan bagi banyak orang.
- Tidak semua sekolah kedinasan menyediakan asrama
Banyak perguruan tinggi kedinasan yang belum mampu menyediakan asrama bagi mahasiswanya. Hal ini dikarenakan berbagai keterbatasan yang dimiliki. Ada yang sudah menyediakan asrama sebagai tempat tinggal. Bahkan, ada juga yang menyediakan makan dan minum sehingga mahasiswa bisa fokus mengikuti pembelajaran. Tapi banyak juga mahasiswa kedinasan yang memilih indekos atau mengontrak rumah di sekitar kampus. Hal ini sesuai dengan kondisi masing-masing kampus.
- Terdapat sistem Drop Out
Sekolah kedinasan memiliki sistem yang sangat ketat. Ada banyak aturan dan tata tertib yang harus dipatuhi agar anda tetap bisa bertahan hingga tamat nantinya. Salah satu aturan yang harus dipenuhi adalah terkait dengan prestasi belajar. Di banyak kampus, ada nilai minimum yang harus dicapai oleh setiap mahasiswa di setiap mata kuliah. Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab atas perkuliahan gratis yang sudah diperoleh. Juga, sebagai upaya untuk menjaga kualitas dari lulusan kampus tersebut agar benar-benar siap bekerja nantinya.
- Tidak ada lagi yang namanya “orang dalam”
Sistem seleksi sekolah kedinasan sangatlah ketat sehingga sangat sulit untuk meminta bantuan orang-orang tertentu. Anda harus melalui serangkaian tes yang panjang sehingga sangat sulit untuk mengelabui sistem. Terlebih lagi, seleksi nasional yang berbasis Computer Assisted Test (CAT) membuat peluang setiap orang menjadi sama karena sistemlah yang menyeleksi peserta, bukan lagi manusia. Saat ini, seleksi perguruan tinggi kedinasan sangatlah professional. Tidak ada lagi yang namanya orang dalam yang bisa membantu anda masuk dengan membayar sejumlah uang. Satu-satunya yang bisa menolong anda hanyalah Tuhan. Belajarlah yang rajin, agar anda bisa lulus perguruan tinggi kedinasan!
Selalu ikuti update infromasi terbaru tentang sekolah kedinasan di sekolahkedinasan.net